Mengutip caption postingan di IG teh Sonia (Istri dari kak Muzammil Hasballah),
"Every girl dreams about, a guy singing her favorite song. But We Muslimah's always wish a guy who will recite our favorite surah."




Lalu, bagaimana jika seorang wanita jatuh cinta namun cintanya belum mendapat sambutan dari pria tersebut?
Jika laki-laki yang jatuh cinta mungkin step-step yang dijelaskan dalam postingan sebelum-sebelumnya itu simple. Namun kalau perempuan yang jatuh cinta, ini yang jadi kendala.

Pasti tidak jarang diantara kita (akhwat) yang pernah mengagumi sosok laki-laki, entah itu di lingungan kerjanya, di kampusnya, di lingkungan dakwahnya, atau di tempat lain tetapi tidak mendapat respond positif atau feed back dari laki-laki tersebut, padahal dia sudah ngasih sinyal. Dia berharap laki-laki itu yang jemput bola, tapi ternyata tidak ada tanggapan. Laki-lakinya sibuk dengan urusannya, sibuk dengan urusan pekerjaannya dan tidak ada tanda-tanda melangkah kepada dirinya. 

Apakah yang harus wanita ini lakukan?

Seperti kata Ustadz Nurul Dzikri, "Tidak ada yang lebih baik dalam masalah ini kecuali kisah menikahnya Nabi Muhammad dan Khadijah, oleh karena itu Allah mengatakan caranya adalah dengan jemput bola. Sampaikan keinginan kita kepada laki-laki tersebut. Dan yang terbaik seperti yang dilakukan Khadijah, jangan langsung... tapi melalui orang yang kita percaya."


#Langkah 7 Ketika Kita Jatuh Cinta, Wanita Boleh Menyampaikan Keinginannya dengan Cara yang Baik

Dalam riwayat Khadijah, beliau mengutus salah satu sahabatnya untuk berbicara dengan Nabi Muhammad SAW. Disini Khadijah sudah terpikat, namun Nabi Muhammad tidak pernah melangkah lebih jauh dari hanya sekedar berbisnis. Jadi Nabi Muhammad tidak ada niatan ke Khadijah untuk menjadikan beliau sebagai istri, maka Khadijah mengutus salahsatu dari sahabatnya untuk berbicara dengan nabi SAW menyampaikan keinginannya. Dan lihatlah bagaimana sahabat Khadijah... diantara riwayat tentang masalah ini, sahabatnya Khadijah menyatakan begini, "Wahai Muhammad, aku melihat engkau sudah pantas untuk menikah. sudah 25 tahun, sudah matang, kecerdasan emosionalnya sudah bagus, kenapa nggak nikah? anda sudah layak nikah". Lalu setelah disampaiakn hal-hal tersebut dan sahabat Khadijah melihat respond yang positif, ternyata Nabi Muhammad tertarik juga ingin menikah, lalu sahabat tersebut berkata, "Kalau saya, engkau itu sudah pantas untuk manikah, dan dari seluruh wanita di kota Makkah yang ada, saya tidak melihat ada yang lebih layak kecuali Khadijah. Karena dia cantik, dewasa, dermawan, dia kaya, dia punya status sosial yang bagus seperti kamu, dan kalian berdua sangat serasi." Lihatlah dari ucapan sahabat tersebut, omongannya berkelas, tidak langsung mengatakan "hey, Khadijah naksir lo sama ente", kalau ngomongnya seperti itu mah langsung jatuh.
Lalu nabi merespond, "bagaimana aku menikah dengan Khadijah, sedngkan aku tidak punya mahar". "Itu biar saya yang atur", jawab sahabat tersebut. Setelah itu, barulah Khadijah yang berbicara langsung kepada Rosulullah SAW. Ini menunjukkan bahwa melangkah langsung ke laki-laki bukan tindakan tercela, bukan pula tindakan yang menjatuhkan harkat martabat seorang wanita, bukan juga tindakan yang menghina reputasi wanita. Justru ini kecerdasan seorang wanita. Kenapa demikian? Karena bisa jadi ini pintu gerbang bisa terbuka kalau kita maju, karena bisa jadi laki-laki itu tertarik dengan kita tapi dia tidak kepikiran untuk nikah sekarang. Atu mungkin dia sudah hopeless, sudah pesimis bahwa dia tidak bisa dapetin wanita tersebut, padahal si wanita menunggu langkah-langkah konkrit dari dia. Atau laki-laki itu ingun study atau bekerja dahulu dan belum kepikiran untuk menikah dalam waktu dekat. Tapi kalau ada penawaran menarik, kenapa enggak? Seperti kita pergi ke Mall terus ada diskon tas 80% yang awalnya tidak jadi beli tapi kan jadi ingin beli, yes or no?
Sama seperti awalnya kita tidak ingin nikah tahun ini, tapi ada wanita cantik, hafalnya 30 jus, hafal sahih bukhari.. (masyaAllah), keturunan ningrat, orang kaya, anak tunggal dan yang terpenting mau sama kita. Lha kalo nggak mau ya percuma hehe. Dan dia mau tahun ini juga menikah.Orang kan akan berfikir ulang, yang awalnya nggak mau nikah, yang mau studi jadi "Oh kalau begitu saya nikah aja dulu". Kan begitu logika sederhananya. 
Jadi jangan sia-siakan kesempatan di depan mata. Apalagi laki-laki yang sholeh ini jarang dan langka sekali. Maka bila kita melihat laki-laki sholeh kita boleh maju duluan, TAPI dengan elegant, dengan terhormat, dengan cara berkelas, jangan dengan cara kampungan. Lihat bagaimana Khadijah mengatur komunikasi dengan Nabi SAW. 

"Lalu bagaimana kalau saya ditolak? atau bagaimana kalau dia ngetawain saya?" Justru ini salah satu cara untuk menguji seperti apa kesolehan dia. Kalau dia laki-laki yang sholeh, dia berakhlak mulia dan dia ngerti agama, dia tidak akan melecehkan kita. Kalaupun dia tolak, dia akan menolak secara terhormat atau elegant. Dan kalau dia ngetawain kita berarti itu sinyal dari Allah bahwa dia bukan laki-laki terbaik, karena dia tidak ngerti agama. Dan kalau dia ngerti agama, itu HANYA secara teori saja. Buktinya dia tidak menghargai seorang wanita yang sedang mengamalkan sunnah Nabi Muhammad SAW. Seorang yang sedang mengamalkan sunnahnya Khadijah RA. (Masya Allah...). "Wanita terbaik adalah Khadijah", kata Nabi Muhammad SAW. Jadi ini kesempatan, dan ini kata Ustadz juga ini nggak ada resiko. Dan kalaupun di respond tidak baik, ini merupakan bukti untuk kita dan bersyukurlah kepada Allah SWT. Dan jika dia laki-laki yang baik, kita akan pulang dengan kepala tegak., karena dia tidak akan menghinakan kita, dia akan menghormati kita, dia akan mengakui kehebatan dan keberanian kita dan seterusnya.

"Dan saya rasa pembicaraan seperti ini tidak setabu 10 tahun yang lalu, karena wanita-wanita sekarang.. waah luar biasa keberaniannya, agresifitasnya, dst. Betapa banyak cewek nembak cowok sekarang. Jadi kalau yang maksiat aja banyak wanita yang nekat, lalu kenapa yang sunnah ini tidak berani? Banyak yang pacaran cewek nembak cowok, cewek kasih coklat, cewek yang kasih bunga, yang telephon-telephonin dan ngasih pendekatan yang sangat agresif. Itu MAKSIAT. Itu ZINA, artinya zina tangan, zina pikiran dst. Kalau mereka bisa untuk hal-hal seperti zina tersebut, kenapa orang yang ingin mengikuti sunnah wanita terbaik, Khadijah RA.., sebagai penuturan Nabi SAW itu kita ragukan dan kita rendahkan?", Kata Ustadz Nurul Dzikri

masyaALLAH.. part ini sangat menyentuh khususnya bagi kalian yang pernah mengalaminya
Semoga postingan ini bermanfaat.




Sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=SjccKcl7gT0
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah setelah sekian lama off, akhirnya bisa posting lagi. Masih lanjut dari ceramahnya Ustadz Nurul Dzikri Lc ya tentang "Ketika Aku Jatuh Cinta", kali ini sebagian aku ambil dari ceramah Ustadz Khalid Basalamah. selamat membaca :-)





Langkah 4 Ketika Aku Jatuh Cinta, "Ta'aruf"

Ketika kita jatuh cinta.. maka langkah yang ke empat adalah Ta'aruf. Mungkin diantara pembaca sudah tidak asing dengan istilah ini. Ada beberapa aturan dan tata cara yang  dilakukan.
Berikut ini Tiga Konsep taaruf dalam Islam (Ust. Khalid Bassalamah) :

1. Kenali fisiknya, sebagaimana sabda nabi SAW, sebaiknya salahseorang diantara kalian melihat dari calon pasangannya apa yang menarik untuk dia, boleh halal pada saat sudah niat untuk menikah dan patokan sebenernya dalam melihat fisik ini adalah wajah dan telapak tangan. Kita tidak perlu untuk melihat seluruh tubuh dari calon pasangan kita karena itu diharamkan dalam agama. Para ulama mengatakan bahwa wajah sudah cukup memberi gambaran dari kepala sampai ke perut dan telapak tangan sudah cukup dari perut sampai telapak kaki.
2. Kenali Keluarganya, ketika kita ingin mengenal fisiknya, bagaimana keturunan setelah menikah dengan wanita atau laki-laki ini, maka secara fisikal secara umum diambil dari keluarga ayah. dan karakter serta sifat diambil dari keluarga ibu.
3. Kenali Lingkungan dia hidup, dimana dia tinggal, bergaul dan bekerja.

Untuk konsep yang lebih mendetail bisa dilihat dalam buku-buku ta'aruf :)
Okee next,


Langkah 5 Ketika Aku Jatuh Cinta, "Lakukan Fit and Proper Test"

Fit and proper test itu penting, dalilnya adalah saat Khadijah RA tertarik pada Nabi Muhammad SAW apakah Khadijah langsung mendekati Nabi Muhammad SAW dan menawarkan diri?? Jawabannya "Tidak". Apa yang beliau lakukan? Beliau mengajak nabi kita berbisnis. "Bawa barang saya dan jual", bukan berbisnis di Makah, tapi di Syam (jenis safar), dan kita tahu bahwa untuk melihat hakekat seseorang, apa kata Umar bin Khattab? Ummar bin Khattab menjelaskan dalam riwayat Al Imamnul Jauzi, ada seseorang merekomendasikan temannya lalu Ummar bin Khattab bertanya, " apakah engkau pernah bersafar dengannya?" kata dia belum. "Apakah engkau pernah berhubungan tentang uang dengan dia?" jawabannya belum. "Apakah engkau pernah tinggal satu atap dengan dia?" jawabannya belum. Kata Ummar, "Demi Allah engkau belum mengenalnya". Jadi untuk mengetahui karakter seseorang ada tiga cara yang direkomendasikan oleh umar, yaitu safar karena pada saat safar orang akan mengeluarkan tabiatnya; lalu berhadapan dengan uang, dalam hal pinjam meminjam, investasi, atau bagi hasil maka orang akan terlihat, ambisi tidak terhadap dunia, zuhud apa tidak terhadap akhirat; lalu yang ketiga adalah tinggal satu atap. Lihat dari kisah Khadijah RA, sebelum Khadijah RA maju ke pemuda bernama Muhammad bin Abdillah SAW, beliau meminta Muhammad untuk menjual barangnya dan bukan di kota Makah tpai di Syam, sehingga Khadijah bisa melihat kejujuran Nabi, amanat Nabi, Akhlak Nabi dan tanggung jawab Nabi dalam menjual barangnya dan bagaimana tingkah laku beliau ketika sedang safar. Jadi ini sangat penting, ini urgent.
Maka pastikan ketika kita jatuh cinta dengan seseorang, kita uji dia. Benar tidak dia baik? Ini tidak ada masalah dalam islam, selama kita tidak mendzolimi dia. Pada saat ini Khadijah mengetes nabi tapi tidak ada kedzoliman, jadi bisa untung bisa rugi. Misalkan Muhammad itu pengkhianat, uangnya bisa dibawa kabur. Tapi itu tidak masalah buat Khadijah, asalkan dia tidak mendapat calon suami yang ternyata tidak baik. Tapi ternyata Nabi kita begitu indah akhlaknya, begitu mulia tutur katanya, begitu tinggi tanggung jawabnya. Maka setelah itu Khadijah memberanikan diri untuk maju ke hadapan Nabi kita Muhammad SAW.

waah.. lalu apa yang terjadi?? :o 

Langkah ke 6 Ketika Kita Jatuh Cinta, "Libatkan Pihak Lain"

Libatkan pihak lain untuk mengecek dan mengenal orang tersebut. Lihat saat Khadijah meminta nabi safar ke Syam, Khadijah mengutus asistennya Maesaroh (laki-laki) untuk menemani Nabi dan tidak diperkenankan untuk membantah Nabi SAW, artinya tugas Maesaroh hanya wait and see saja. Jadi tujuannya adalah untuk memberikan data konkrit di lapangan, bagaimana itu Muhammad. Jadi tugasnya Maesaroh hanya melihat dan menilai dan tidak untuk memberi masukan karena ketika Maesaroh memberi masukan, bisa jadi Muhammad baik itu karena masukannya Maesaroh, bukan karena awalnya baik. Hal ini sangat luar biasa, makanya Khdijah RA merupakan wanita yang sangat cerdas luar biasa. Oleh karena itu, salah satu cara mendapat pasangan yang bener adalah melibatkan orang lain, yang amanat, yang bisa menilai orang lain, yan bijak, dan yang bisa memberikan masukan secara komprehensif. Libatkan mereka untuk berdialog.


Alhamdulillah sudah sampai langkah ke 6. InsyaAllah ada satu part terakhir pada edisi #KetikaAkuJatuhCinta ini. Dan yang terakhir nanti bakalan jadi penutup paling asyik, terutama bagi para secret admirer #eh 
Selamat beristirahat,
Wassalamualaikum Wr.Wb ^.^



Sumber :

https://www.youtube.com/watch?v=BRpZ8Nmwd5Y
Karenamu duhai hati...
Diriku sangat paham akan langkah yang mulai menyalahi..
begitu tahu akan terjalnya jalan yang ku pilih...
tapi duhai hati, begitu kuat...
seakan ribuan medan maghnet menarik ke arahnya..
Ada apa denganmu duhai segumpal daging di dada?


Langkah 3 ketika aku jatuh cinta, Gunakan aturan Allah



Ingatlah kalau kita tidak bisa bahagia tanpa sentuhan dari Allah SWT.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam. Sungguh aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan nabi Muhammad adalah utusan Allah. :')

Allah SWT menciptakan manusia bukan semata-mata sebagai penghuni bumi dan bertindak semaunya. Semua yang ada di dunia ini ada aturannya, ada rules nya.
Begitu juga dengan hubungan antara laki-laki dan perempuan. Kalau mau bicara harus gimana, kalau mau ketemu aturannya gimana, kalau mau diskusi aturan mainnya seperti apa. Jangan kebablasan. Karena kemungkinannya cuma 2, kita mau serius atau kita mau main-main. Kalau mau main-main, haram. Kalau mau serius, ada 2 kemungkinan, bahagia atau bencana. Dan jika ingin mendapat kebahagiaan, jalannya hanya dengan kembali ke jalan Allah. Oleh karena itu, salahsatu konsekuensi adalah “katakan tidak kepada pacaran”. Ketika kita jatuh cinta, solusinya bukan pacaran.

MasyaAllah, memang berat kawan. Memang sulit untuk menerima pil pahit ini. Namun pada konteks ini biarkan para pembaca untuk menghukumi, apakah pacaran dengan “versi hari ini” itu boleh atau tidak.
Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadist Imam Muslim, dan makna yang sama ada dalam hadist Imam Bukhori.
“Allah telah menetapkan anak adam itu pasti punya andil dalam zina. Pasti dan tak bisa dihindarkan.” Tapi minimal diminimalisasikan lah. Eitss jangan tersinggung dulu bagi yang berkata “sungguh saya tidak pernah pacaran ataupun berzina”.
Disini Nabi mengatakan, "Kedua mata berzina, dan zinanya adalah melihat. Kedua telinga berzina, dan zinanya adalah mendengar. Lisan berzina, dan zinanya adalah dengan berbicara. Nabi juga menjelaskan kedua tangan berzina, dan zinanya adalah menyentuh. Kedua kaki berzina, dan zinanya adalah berjalan. Hati berzina dengan memikirkan dan mengkhayalkan si dia. Dan antiklimaksnya adalah pada kemaluan, eksekusi.” Apakah dibenarkan atau didustakan?

Allah berfirman dalam surat Al Isra’ ayat 32



Jadi Allah perintahkan kita dalam surat Al Isra’ ayat 32, jangan dekati zina.
Apakah ada ketika “ngedate” dengan pasangannya, tidak melihat doi alias merem? Apakah ada yang nggak memperhatikan bentuk tubuh pasangannya? Subhanallah.
Survey yang dilakukan di Jakarta tahun 2015 mengatakan bahwa 93% pasangan pernah berciuman dan 90% pernah oral sex. Sekarang sudah 2017 (saat ceramah ini adalah pada tahun 2015)

Allah berfirman dalam surat Al Ahzab ayat 32

“Maka janganlah kalian merendahkan suara dalam berbicara sehingga berkeinginan jeleklah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang ma’ruf (baik).” (Al-Ahzab: 32)

Rasulullah r juga telah bersabda :

“Wanita itu adalah aurat, apabila ia keluar rumah maka syaitan menghias-hiasinya (membuat indah dalam pandangan laki-laki sehingga ia terfitnah).” (HR. At Tirmidzi, dishahihkan dengan syarat Muslim oleh Asy-Syaikh uqbil bin Hadi Al-Wadi’i dalam Ash-Shahihul Musnad, 2/36)


Dan maka janganlah wanita-wanita merendah-rendahkan suaranya, melembut-lembutkan suaranya, mendayu-dayukan suaranya, sehingga hati laki-laki yang memiliki penyakit itu akan nafsu dengan dia. Dan ketika mereka (wanita) berbicara, maka berbicaralah dengan baik dan tegas.
Kata ustadz : Apakah ada cewek yang berbicara tegas saat pacaran?? Nggak ada dan Nggak laku kalau begitu. Dan itu semua zina.
Dan misalkan pasangan kalian seperti itu maka tutup telinga, tapi masak sih mau nutup telinga? Yang ada pasti ditimpali atau dibalas. Jadi lisan itu zinanya adalah rayuan. Bahkan sekarang bisa dikiaskan bahwa jempol ini juga berzina, walaupun tidak ada dalam hadist Nabi. Mengirim pesan via BBM, WA, Line dll dengan simbol-simbol kepada wanita yang bukan mahrom (atau sebaliknya), itu zina. “Zina jempol” mah istilahnya.
Jadi bagaimana pacaran yang islami itu? Mumgkin ada yang bisa memaparkan.

Tangan zinanya adalah menyentuh, adakah pacaran yang nggak saling menyentuh? Nggak peluk-pelukan? Nggak cubit-cubitan dan chubby chubbyan? Semua mempunyai peran.
Bagaimana ngedate tanpa pegangan tangan? Alih-alih dengan alasan "salim", ini yang menjadi trend di kalangan remaja yang pacaran. Salim, cium tangan. Ya emang pacarmu itu suami/ orangtua kok pakai salim dan cium tangan? 

Zinanya kaki adalah jalan bareng. Ada pacaran yang nggak pernah jalan bareng? Nggak pernah nonton? Nggak pernah makan bareng? Nggak dijemput? Datangnya ke pengejian terus? Mungkin ada yang bisa menjelaskan konsep pacaran yang tidak seperti itu.
Zina zina zina zina zina....

Dan zinanya hati adalah menghayalkan, memikirkan... adakah pacaran yang tidak pernah memikirkan pasangannya? Pastikan kepikiran sih, nggak mungkin enggak. Pernahkan nggak merindukan sang kekasih? Nggak mungkin! Pasti merindukan, mengkhayalkan, memikirkan, dan kata Nabi “Zina hati”, dan antiklimaksnya adalah kemaluan, kata Nabi Muhammad SAW.

-bersambung-

Astaghfirullohhladzim,.. Astaghfirullohhladzim,.. Astaghfirullohhladzim,..


MasyaAllah, isi dari langkah ke 3 dan peruraiannya dari Ustad disini sangat ...............
Saya sebagai penulis juga manusia biasa, bukanlah seorang yang sempurna dan tanpa dosa, namun disini saya mencoba untuk berbagi kebaikan dalam hal positif insyaAllah.
Semoga bermanfaat
"Cintailah cinta yang menciptakan cinta.
Yang tak pernah menolak cintamu, tak pernah menyakitimu, tak pernah melupakanmu, ia hanya selalu membalas dengan kasih sayangNya.
Lihatlah, dengan mencintaiMu saja sudah memenuhi seluruh hati, tak ada lagi keraguan, tak ada lagi kegundahan.
Jatuh sejatuh-jatuhnya..
Oh Allah.. menyebut namaMu itu begitu romantis."



Langkah ke 2 ketika jatuh cinta, kontrol perasaan tersebut.
Ingat, ini baru tahap awal. Jangan semua dicurahkan pada saat itu. Walaupun sebenarnya kita ini yang menjadi masalah. Seseorang ketika sedang dekat dengan seorang pihak dan merasa nyaman serta enjoy, maka dia akan terbawa euforia. Dan ini fatal.
Dalam islam, ketika kita jatuh cinta maka "kontrol". Jangan kebablasan, jangan overdosis (apalagi kalau anak farmasi kan jagonya ngontrol dosis ya). Dan salahsatu dosis yang harus kita kontrol adalah kita harus lebih mecintai Allah dan Rosulnya.
Secantik apapun dia, setampan apapun dia, sebijak apapun dia, kita harus lebih cinta kepada Allah dan Rosulnya. Ini kunci sukses menjalin hubungan.
Sebagaimana Allah firmankan dalam surat At Taubah ayat 54 :



Seseorang yang mencintai seorang wanita atau laki-laki, dan overdosis dengan cintanya tersebut sehingga dia lebih mementingkan pasangannya daripada Allah SWT, lebih mengingat pasangannya daripada Allah SWT, dan dia lebih memperhatikan pasangannya daripada Allah SWT.
Ketika pasangannya belum makan, dia sms, WA, BBM, tp sholat dzuhur bablas, ashar nggak ngerjain, itu berarti lebih perhatian kepada pasangan daripada ke Allah.
Fatarabbashu, jangan berharap banyak dengan hubungan seperti itu. Hancur ! Tapi kan caranya tidak langsung kesamber gledek pada saat itu. Allah ulur dulu, kata Allah "biarkan dia menikmati beberapa saat, setelah itu Ku hempaskan mereka". Dan ini sangat penting, ketika kita bisa mengatur dan mengontrol perasaan kita, maka kita akan lebih objekif. Kita tidak buta. Kita bisa menilai dengan lebih jernih. Kita bisa membaca kekurangan-kekurangan pasangan kita.
Dan salah satu hal tersulit ketika kita jatuh cinta adalah membaca kekurangan dia.
Kenapa? karena kalau kelebihan itu banyak, yang paling susah itu baca kelemahannya, padahal itu yang paling penting. Untuk menentukan kita serius atau tidak. Apakah kita akan menikah atau tidak. Kita harus mengetahui kelemahan si dia. Dan untuk bisa menangkap sinyal-sinyal si wanita atau laki-laki tersebut, kita harus berfikir objektif, dan untuk bisa berfikir objektif maka kadar cinta itu harus terkontrol. Tidak boleh over. Dan salah satu caranya adalah letakkan di bawah Allah dan Rosulnya. Maka kita akan lebih berfikir jernih. Dan bisa menetapkan lebih baik lagi. InsyaAllah.


-bersambung-
#Langkah3

Bissmillahirrahmanirrahim.
Tema ini menjadi salah satu favorite saya, dan tulisan ini saya tulis berdasarkan ceramah dari Ustadz Nurul Dzikri.Lc. Insya Allah tulisan ini akan ada 6 part.
Semoga bermanfaat :-)

Flower blossom
Allah mengatakan, bahwa Dia telah memberikan sebuah perasaan kedalam diri kita agar tertarik dengan syahwat. Dan syahwat yang disebut pertamakali adalah Nisa' (wanita). Dan pemahaman terbalik, begitu juga wanita ke laki-laki. Dan Allah menyebutkan hal ini terlebih dahulu sebelum menyebutkan peusahaan, anak-anak, dan kendaraan.
Oleh karena itu, jatuh cinta adalah sebuah perasaan yang "wajar".
Namun, bagaimana kita menyikapinya?

Ketika Aku Jatuh Cinta.
Langkah pertama yang harus kita lakukan, ketika kita suka atau simpatik dengan seseorang di kampus kita, atau di tempat kerja kita, di sekolah, di lingkungan pengajian, atau sesama aktivis dakwah. Dan ketika kita lihat sepak terjangnya, ibadahnya, sholatnya, akhlaknya, tutur katanya yang lembut, lalu tumbuhlah benih-benih cinta di hati kita.

Maka langkah pertama yang dilakukan adalah,

Langkah 1 ketika jatuh cinta, Hubungi Allah,
bukan hubungi orangtua. (Orang tua dihubungi kalau mau ngelamar aja hehehe..)
Tidak ada pihak yang lebih baik dari Allah. Ini kalau kita ingin bahagia, ini kalau kita ingin serius, dan ini kalau kita ingin mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat.
Ketika perasaan itu timbul, hubungi Allah SWT. Bukan hubungi teman,bukan curhat dengan sahabat, bukan minta nomor telepon, apalagi nomor sepatu, ini tidak ada hubungannya.

Masalah cinta merupakan masalah yang besar, menyangkut masa depan kita. Menyangkut rumah tangga kita. Menyangkut bukan hanya diri kita namun keluarga besar kita. Juga menyangkut anak-anak dan keturunan kita di masa mendatang insyaAllah.
Maka, ketika jatuh cinta.. kembalilah kepada Allah. Hubungi Allah SWT.. Kenapa demikian? karena Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 216 :


Dan bisa jadi yang dibenci itu yang terbaik buat kita. Dan bisa jadi yang dicintai itu buruk buat kita. Hanya Allah lah yang tahu.

Bisa jadi, laki-laki yang kita kagumi itu tidak bagus untuk kita,bisa jadi akhwat yang di depan kita mempesona itu ternyata racun untuk kehidupan kedepan kita. Tidak ada yang mengetahui kecuali Allah.
Allah Yang Maha Tahu.
Segera hubungi Allah, doa kepada Allah. Karena Allah yang paling tahu siapa sosok yang paling baik untuk mendampingi kita dimasa mendatang.
Allah berfirman dalam surat Al An'am ayat 59 :


Maka, jangan tau dan sok pintar ketika jatuh cinta. Ingat, ketika kita kita jatuh cinta, semua tidak normal, semua tidak stabil.
Ulama mengatakan, "mata ini kalau tidak suka, semua salah". Dia mau senyum apalagi cemberut, salah semuanya.
"Dan mata ini kalau sudah jatuh cinta, semuanya baik". Semua ada tafsirnya, semua ada justifikasinya. Ini bahaya. Jangan mengandalkan diri kita ketika kita sedang jatuh cinta. Kembalilah kepada Allah.
Inilah yang dilupakan oleh mayorits orang yang sedang jatuh cinta. Mereka mengandalkan diri, dan akhirnya kecewa, akhirnya kandas.

Sahabat semuanya.. kita mengharapkan hubungan yang panjang, kita harapkan hubungan dunia dan akhirat. Buat apa kita jatuh cinta, lalu satu bulan berikutnya kita di khianati oleh dia? Buat apa jatuh cinta kalau 3 bulan kemudia kita ditipu oleh dia? Buat apa jatuh cinta kalau 2 tahun setelah menikah divorce dengan dia? Tidak ada gunanya. Akhirnya waktu terbung sia-sia dan percuma.
Yang tau itu Allah. Bisa jadi hari ini baik, minggu depan baik, tahun depan masih baik, tapi kejadian terjadi di tahun ke 15 atau 20. Ini hal simple. Tapi dilupakan oleh manusia. Allah mengatakan, "yang dzalim dan bodoh, tapi sok tahunya luar biasa".
Oleh karena itu, ketika kita jatuh cnta, segera hubungi Allah SWT. Doa kepada ALLAH. Istiqarah.


-bersambung-
#Langkah2

Tulisan ini pernah saya upload di instagram beberapa bulan yang lalu.

Tulisan ini bercerita tentang pintu. Ada filosofi tersendiri dari "pintu" yang saya maksud disini. Tulisan tentang pintu ini juga terinspirasi dari salahsatu teman di facebook saya (tapi saya lupa siapa *maaf) dan ada beberapa kalimat yang saya kutip dari postingannya.




Sometimes, we try to knock and open a door(s) of opportunity(ies). However, the door remains shut and closed in return. Again, we try to knock and open it harder, being so confident that it will open one day. Yet our endeavor still yields nothing. Well I don't say that we must not keep on trying, particularly praying harder.

So I knock and try to open it again and again. Knocking even harder. Almost paralyzed. I forced myself but the door (still) remains shut and closed.

Till someday i watched people open that door easily. Even without knocking. (but) still i can't go in.

Why?? I asked God for the reason(s). But there's no answer.

Crawling back to (it). Because i'm crazy enough to think I can. I suddenly become acutely aware that I was rapidly getting sucked into it. I almost lost everything. Happiness. 

Then after a long journey, i made conscious decision. I left that door. Lost my conscious. Clear saline fluid secreted by the lacrimal gland and diffused between the eye and eyelids have fallen.

If the door remains not open, that means we have to scrutinize ourselves. Do we really have what it needs to open the door?

Or do we just keep justifying our own thought that we really have 'the key' to open it? The worst is claiming it is the door God wants us to enter into and being so persistent about it. The boundary between both is oftentimes too indistinguishable."

I reaffirm my intention. I should move. I'll try to move. I can move.

And I was moved.

So don't keep justifying your own thought that you really can open it. Why those people can open it easily? Because they got the "right KEY"

So If it doesn't open, it's not your door.


Thank you -
This post is not about "Sora and Shiro"
"There's more than one way to win a game. You can win without fighting" - Sora
who watched this anime? Hehehe

So in this past 6 months, so many kind happened.
The night is just a star of my morning~ (so this is the basic of the life that I live)
After graduation, my life completely quite. Tidak tinggal di kos lagi, tidak bertemu dengan teman-teman lagi. Siklus seleksi alam sarjana baru di malang pun terus bergulir. (curhat)



So, basically life is just like a game. Feels like you do gambling. Kamu terjun bermain, kamu berusaha untuk menang, bertaruh, dan hasilnya no body know.
Selama kurang lebih 3 bulan ini yang saya lakukan adalah bermain. Bermain untuk mendapatkan apa yang saya inginkan. Berimajinasi, if i can achieve it or not.
Someone asked me, "You believe you can win?" And I was answered "Well, i am aiming miracle can happen, so possibly."
"Imaginations meaning nothing without doing, if you can dream it, you can do it !" (and this happened to me)

Jadi temanya kali ini adalah seorang yang addicted pada game. And how I look at that. (my perspective)

In my point of view, gamer is not that bad. But gamer has something (special). Dan yang bukan gamer bukan berarti mereka tidak special.

Why a lot of people like game?

Actually i'm not a gamer, but most of my friends do games.
I love game and I enjoy it.

So for you who really love game, i think it doesn't matter.
I think it can be tolerated, terkecuali bagi mereka yang meninggalkan ibadah dan tugas utamanya demi game, hmmm.. I think they really not cool (tiba-tiba auranya memudar gituu aja).
I love the way someone do games dan ketika adzan mereka akan meninggalkan game nya lalu segera pergi ke masjid.
I think its the coolest one, maybe not only me who thinking this way, but most of girls loved it.

Banyak yang bisa mendaki gunung setinggi apapun,
banyak yang bermain game sampai level tertinggi di waktu kapanpun, tapi hanya sedikit yang pergi ke masjid saat adzan berkumandang.
Kalau ibadah dan Tuhan nya selalu diingat dan diutamakan, maka I'm sure, 90% itu calon pendamping yang tepat. Yang 10% nya itu eksipiennya. True or False ?

There are only two ways to live your life. One is though nothing is a miracle. The other is as though everything is a miracle.

"No game No life. But still life without games"

Thanks for reading.
Nb:
kenapa di postingan ini topik dan bahasanya random? Because, the writer is still studying how to make a good and nice script / letter / tulisan