#Langkah 7 Ketika Kita Jatuh Cinta (The last chapter)

Mengutip caption postingan di IG teh Sonia (Istri dari kak Muzammil Hasballah),
"Every girl dreams about, a guy singing her favorite song. But We Muslimah's always wish a guy who will recite our favorite surah."




Lalu, bagaimana jika seorang wanita jatuh cinta namun cintanya belum mendapat sambutan dari pria tersebut?
Jika laki-laki yang jatuh cinta mungkin step-step yang dijelaskan dalam postingan sebelum-sebelumnya itu simple. Namun kalau perempuan yang jatuh cinta, ini yang jadi kendala.

Pasti tidak jarang diantara kita (akhwat) yang pernah mengagumi sosok laki-laki, entah itu di lingungan kerjanya, di kampusnya, di lingkungan dakwahnya, atau di tempat lain tetapi tidak mendapat respond positif atau feed back dari laki-laki tersebut, padahal dia sudah ngasih sinyal. Dia berharap laki-laki itu yang jemput bola, tapi ternyata tidak ada tanggapan. Laki-lakinya sibuk dengan urusannya, sibuk dengan urusan pekerjaannya dan tidak ada tanda-tanda melangkah kepada dirinya. 

Apakah yang harus wanita ini lakukan?

Seperti kata Ustadz Nurul Dzikri, "Tidak ada yang lebih baik dalam masalah ini kecuali kisah menikahnya Nabi Muhammad dan Khadijah, oleh karena itu Allah mengatakan caranya adalah dengan jemput bola. Sampaikan keinginan kita kepada laki-laki tersebut. Dan yang terbaik seperti yang dilakukan Khadijah, jangan langsung... tapi melalui orang yang kita percaya."


#Langkah 7 Ketika Kita Jatuh Cinta, Wanita Boleh Menyampaikan Keinginannya dengan Cara yang Baik

Dalam riwayat Khadijah, beliau mengutus salah satu sahabatnya untuk berbicara dengan Nabi Muhammad SAW. Disini Khadijah sudah terpikat, namun Nabi Muhammad tidak pernah melangkah lebih jauh dari hanya sekedar berbisnis. Jadi Nabi Muhammad tidak ada niatan ke Khadijah untuk menjadikan beliau sebagai istri, maka Khadijah mengutus salahsatu dari sahabatnya untuk berbicara dengan nabi SAW menyampaikan keinginannya. Dan lihatlah bagaimana sahabat Khadijah... diantara riwayat tentang masalah ini, sahabatnya Khadijah menyatakan begini, "Wahai Muhammad, aku melihat engkau sudah pantas untuk menikah. sudah 25 tahun, sudah matang, kecerdasan emosionalnya sudah bagus, kenapa nggak nikah? anda sudah layak nikah". Lalu setelah disampaiakn hal-hal tersebut dan sahabat Khadijah melihat respond yang positif, ternyata Nabi Muhammad tertarik juga ingin menikah, lalu sahabat tersebut berkata, "Kalau saya, engkau itu sudah pantas untuk manikah, dan dari seluruh wanita di kota Makkah yang ada, saya tidak melihat ada yang lebih layak kecuali Khadijah. Karena dia cantik, dewasa, dermawan, dia kaya, dia punya status sosial yang bagus seperti kamu, dan kalian berdua sangat serasi." Lihatlah dari ucapan sahabat tersebut, omongannya berkelas, tidak langsung mengatakan "hey, Khadijah naksir lo sama ente", kalau ngomongnya seperti itu mah langsung jatuh.
Lalu nabi merespond, "bagaimana aku menikah dengan Khadijah, sedngkan aku tidak punya mahar". "Itu biar saya yang atur", jawab sahabat tersebut. Setelah itu, barulah Khadijah yang berbicara langsung kepada Rosulullah SAW. Ini menunjukkan bahwa melangkah langsung ke laki-laki bukan tindakan tercela, bukan pula tindakan yang menjatuhkan harkat martabat seorang wanita, bukan juga tindakan yang menghina reputasi wanita. Justru ini kecerdasan seorang wanita. Kenapa demikian? Karena bisa jadi ini pintu gerbang bisa terbuka kalau kita maju, karena bisa jadi laki-laki itu tertarik dengan kita tapi dia tidak kepikiran untuk nikah sekarang. Atu mungkin dia sudah hopeless, sudah pesimis bahwa dia tidak bisa dapetin wanita tersebut, padahal si wanita menunggu langkah-langkah konkrit dari dia. Atau laki-laki itu ingun study atau bekerja dahulu dan belum kepikiran untuk menikah dalam waktu dekat. Tapi kalau ada penawaran menarik, kenapa enggak? Seperti kita pergi ke Mall terus ada diskon tas 80% yang awalnya tidak jadi beli tapi kan jadi ingin beli, yes or no?
Sama seperti awalnya kita tidak ingin nikah tahun ini, tapi ada wanita cantik, hafalnya 30 jus, hafal sahih bukhari.. (masyaAllah), keturunan ningrat, orang kaya, anak tunggal dan yang terpenting mau sama kita. Lha kalo nggak mau ya percuma hehe. Dan dia mau tahun ini juga menikah.Orang kan akan berfikir ulang, yang awalnya nggak mau nikah, yang mau studi jadi "Oh kalau begitu saya nikah aja dulu". Kan begitu logika sederhananya. 
Jadi jangan sia-siakan kesempatan di depan mata. Apalagi laki-laki yang sholeh ini jarang dan langka sekali. Maka bila kita melihat laki-laki sholeh kita boleh maju duluan, TAPI dengan elegant, dengan terhormat, dengan cara berkelas, jangan dengan cara kampungan. Lihat bagaimana Khadijah mengatur komunikasi dengan Nabi SAW. 

"Lalu bagaimana kalau saya ditolak? atau bagaimana kalau dia ngetawain saya?" Justru ini salah satu cara untuk menguji seperti apa kesolehan dia. Kalau dia laki-laki yang sholeh, dia berakhlak mulia dan dia ngerti agama, dia tidak akan melecehkan kita. Kalaupun dia tolak, dia akan menolak secara terhormat atau elegant. Dan kalau dia ngetawain kita berarti itu sinyal dari Allah bahwa dia bukan laki-laki terbaik, karena dia tidak ngerti agama. Dan kalau dia ngerti agama, itu HANYA secara teori saja. Buktinya dia tidak menghargai seorang wanita yang sedang mengamalkan sunnah Nabi Muhammad SAW. Seorang yang sedang mengamalkan sunnahnya Khadijah RA. (Masya Allah...). "Wanita terbaik adalah Khadijah", kata Nabi Muhammad SAW. Jadi ini kesempatan, dan ini kata Ustadz juga ini nggak ada resiko. Dan kalaupun di respond tidak baik, ini merupakan bukti untuk kita dan bersyukurlah kepada Allah SWT. Dan jika dia laki-laki yang baik, kita akan pulang dengan kepala tegak., karena dia tidak akan menghinakan kita, dia akan menghormati kita, dia akan mengakui kehebatan dan keberanian kita dan seterusnya.

"Dan saya rasa pembicaraan seperti ini tidak setabu 10 tahun yang lalu, karena wanita-wanita sekarang.. waah luar biasa keberaniannya, agresifitasnya, dst. Betapa banyak cewek nembak cowok sekarang. Jadi kalau yang maksiat aja banyak wanita yang nekat, lalu kenapa yang sunnah ini tidak berani? Banyak yang pacaran cewek nembak cowok, cewek kasih coklat, cewek yang kasih bunga, yang telephon-telephonin dan ngasih pendekatan yang sangat agresif. Itu MAKSIAT. Itu ZINA, artinya zina tangan, zina pikiran dst. Kalau mereka bisa untuk hal-hal seperti zina tersebut, kenapa orang yang ingin mengikuti sunnah wanita terbaik, Khadijah RA.., sebagai penuturan Nabi SAW itu kita ragukan dan kita rendahkan?", Kata Ustadz Nurul Dzikri

masyaALLAH.. part ini sangat menyentuh khususnya bagi kalian yang pernah mengalaminya
Semoga postingan ini bermanfaat.




Sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=SjccKcl7gT0

No comments:

Post a Comment