Menuju senja di Tanjung Keluang |
Ada suatu masa dimana Allah titipkan rasa yakin yang begitu tinggi pada masing-masing hambaNya
Seperti rasa yakin yang pernah aku miliki, pernah yakin sekali untuk diterima di universitas A
Pernah juga yakin sekali dengan suatu perkara. Misalnya.
Namun ada kala jarum jam tak berputar sesuai kehendak kita
Detik demi detiknya tidak sedang bekerja untuk kita
Hmm… Sedih kali rasanya..
Ada sebuah ungkapan dari ust. Sonny pada salah satu bukunya,
“Kalau yakin hanya sekedar yakin, maka siapa yang tak seyakin dan sepercaya diri Firaun. Sampai sampai mengatakan Ana rabbukum al-a'la, aku adalah Rabb kalian yang paling tinggi.
Kalau yakin hanya sekedar yakin, Abu Jahal pun tidak kalah kuat keyakinannya. Berangkat ke medan Badar dengan keyakinan akan mengalahkan pasukan muslimin.”
Ternyata yakin yang kita yakini harunya bukanlah yakin yang hanya sekedar yakin :’(
Yang harus kita yakini adalah “Allah selalu membersamai kita” daripada meyakini kemampuan diri. Sebagaimana nabi Musa Alaihisalam dengan segala keterbatasannya tetap meyakini bahwa Allah akan selalu menemaninya.
Sebagai seorang hamba, adakalanya kita ragu. Tapi yang membuat kita damai adalah rasa yakin bahwa rahmat Allah maha luas meliputi segalanya.
Terakhir..
Dari syaikh Al Abani pernah mengatakan,
Jalan yang lurus bukanlah jalan yang mulus, tapi kebahagiaan hakiki dan kedamaian hati adalah milik mereka yang mau berjalan diatasnya. Untungnya kita tidak diminta untuk sampai diujungnya, hanya saja kita diminta untuk mati diatasnya.
Mohon doakan saya juga keluarga, doa juga untuk kita semua..
Semoga kita bisa terus berjalan diatasnya
diatas tuntunan dan syariat dari Allah Subhanahu wa ta'ala pastinya
Menuju senja di Tanjung Keluang |
Ada suatu masa dimana Allah titipkan rasa yakin yang begitu tinggi pada masing-masing hambaNya
Seperti rasa yakin yang pernah aku miliki, pernah yakin sekali untuk diterima di universitas A
Pernah juga yakin sekali dengan suatu perkara. Misalnya.
Namun ada kala jarum jam tak berputar sesuai kehendak kita
Detik demi detiknya tidak sedang bekerja untuk kita
Hmm… Sedih kali rasanya..
Ada sebuah ungkapan dari ust. Sonny pada salah satu bukunya,
“Kalau yakin hanya sekedar yakin, maka siapa yang tak seyakin dan sepercaya diri Firaun. Sampai sampai mengatakan Ana rabbukum al-a'la, aku adalah Rabb kalian yang paling tinggi.
Kalau yakin hanya sekedar yakin, Abu Jahal pun tidak kalah kuat keyakinannya. Berangkat ke medan Badar dengan keyakinan akan mengalahkan pasukan muslimin.”
Ternyata yakin yang kita yakini harunya bukanlah yakin yang hanya sekedar yakin :’(
Yang harus kita yakini adalah “Allah selalu membersamai kita” daripada meyakini kemampuan diri. Sebagaimana nabi Musa Alaihisalam dengan segala keterbatasannya tetap meyakini bahwa Allah akan selalu menemaninya.
Sebagai seorang hamba, adakalanya kita ragu. Tapi yang membuat kita damai adalah rasa yakin bahwa rahmat Allah maha luas meliputi segalanya.
Terakhir..
Dari syaikh Al Abani pernah mengatakan,
Jalan yang lurus bukanlah jalan yang mulus, tapi kebahagiaan hakiki dan kedamaian hati adalah milik mereka yang mau berjalan diatasnya. Untungnya kita tidak diminta untuk sampai diujungnya, hanya saja kita diminta untuk mati diatasnya.
Mohon doakan saya juga keluarga, doa juga untuk kita semua..
Semoga kita bisa terus berjalan diatasnya
diatas tuntunan dan syariat dari Allah Subhanahu wa ta'ala pastinya